Selasa, 28 Juni 2011

Mengapa Rasul Menyuruh kita makan dan Minum sambil Duduk?

Mengapa Rasulullah melarang ummatnya minum berdiri. Dalam hadist disebutkan “janganlah kamu minum sambil berdiri” Ini dibuktikan dari segi kesehatan. Air yang masuk dengan cara duduk akan disaring oleh sfringer. Sfringer adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada ‘pos-pos’ penyaringan yang berada di ginjal. Nah. Jika kita minum berdiri. Air yang kita minum tanpa disaring lagi. Langsung menuju kandung kemih. Ketika langsung menuju kandung kemih, maka terjadi pengendapan disaluran ureter. Karena banyak limbah-limbah yang menyisa di ureter. Inilah yang bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal. Salah satu penyakit ginjal yang berbahaya. Susah kencing itu penyebabnya.1.dari Anas r.a. dari Nabi saw.: “Bahwa ia melarang seseorang untuk minum sambil berdiri. Qatadah berkata, “Kemudian kami bertanya kepada Anas tentang makan. Ia menjawab bahwa itu lebih buruk.”Pada saat duduk, apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada dinding usus dengan perlahan dan lembut.Adapun minum sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus, menabraknya dengan keras, jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya usus, yang kemudian menyebabkan disfungsi pencernaan. Adapun rasulullah saw pernah sekali minum sambil berdiri, maka itu dikarenakan ada sesuatu yang menghalangi beliau untuk duduk, seperti penuh sesaknya manusia pada tempat-tempat suci, bukan merupakan kebiasaan. Ingat hanya sekali karena darurat!Manusia pada saat berdiri, ia dalam keadaan tegang, organ keseimbangan dalam pusat saraf sedang bekerja keras, supaya mampu mempertahankan semua otot pada tubuhnya, sehingga bisa berdiri stabil dan dengan sempurna. Ini merupakan kerja yang sangat teliti yang melibatkan semua susunan syaraf dan otot secara bersamaan, yang menjadikan manusia tidak bisa mencapai ketenangan yang merupakan syarat terpenting pada saat makan dan minum.Ketenangan ini bisa dihasilkan pada saat duduk, di mana syaraf berada dalam keadaan tenang dan tidak tegang, sehingga sistem pencernaan dalam keadaan siap untuk menerima makanan dan minum dengan cara cepat.Makanan dan minuman yang disantap pada saat berdiri, bisa berdampak pada refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus.Refleksi ini apabila terjadi secara keras dan tiba-tiba, bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf (vagal inhibition) yang parah, untuk menghantarkan detak mematikan bagi jantung, sehingga menyebabkan pingsan atau mati mendadak.Begitu pula makan dan minum berdiri secara terus-menerus terbilang membahayakan dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka pada lambung. Para dokter melihat bahwa luka pada lambung 95% terjadi pada tempat-tempat yang biasa berbenturan dengan makanan atau minuman yang masuk.Sebagaimana kondisi keseimbangan pada saat berdiri disertai pengerutan otot pada tenggorokkan yang menghalangi jalannya makanan ke usus secara mudah, dan terkadang menyebabkan rasa sakit yang sangat yang mengganggu fungsi pencernaan, dan seseorang bisa kehilangan rasa nyaman saat makan dan minum.Dari segi kesehatan. Air yang masuk dengan cara duduk akan disaring oleh sfringter. Sfringter adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada pos-pos penyaringan yang berada di ginjal. Nah. Jika kita minum berdiri. Air yang kita minum tanpa disaring lagi. Langsung menuju kandung kemih.Ketika langsung menuju kandung kemih, maka terjadi pengendapan disalurkan ureter. Karena banyak limbah-limbah yang menyisa di ureter. Inilah yang bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal. Salah satu penyakit ginjal yang berbahaya. Susah kencing itu penyebabnya.Diriwayatkan ketika Rasulullah s.a.w. dirumah Aisyah r.a. sedang makan daging yang dikeringkan diatas talam sambil duduk bertekuk lutut, tiba-tiba masuk seorang perempuan yang keji mulut melihat Rasulullah s.a.w. duduk sedemikian itu lalu berkata: “Lihatlah orang itu duduk seperti budak.” Maka dijawab oleh Rasulullah s.a.w.: “Saya seorang hamba, maka duduk seperti duduk budak dan makan seperti makan budak.” Lalu Rasulullah s.a.w. mempersilakan wanita itu untuk makan.Adapun duduk bertelekan (bersandar kepada sesuatu) telah dilarang oleh Rasulullah sebagaimana sabdanya, “Sesungguhnya Aku tidak makan secara bertelekan” (HR Bukhari).1.Dari Anas dan Qatadah, Rasulullah saw bersabda:Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri, Qotadahberkata:”Bagaimana dengan makan?” beliau menjawab: “Itu kebih buruk lagi”. (HR.Muslim dan Turmidzi)bersabda Nabi dari Abu Hurairah,“Jangan kalian minum sambil berdiri ! Apabilakalian lupa, maka hendaknya ia muntahkan !” (HR. Muslim)Rahasia MedisDr. Abdurrazzaq Al-Kailani berkata: “Minum dan makan sambil duduk, lebih sehat,lebih selamat, dan lebih sopan, karena apa yang diminum atau dimakan olehseseorang akan berjalan pada dinding usus dengan perlahan dan lembut. Adapunminum sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras kedasar usus, menabraknya dengan keras, jika hal ini terjadi berulang-ulang dalamwaktu lama maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya usus, yang kemudianmenyebabkan pernah sekali minum sambil disfungsi pencernaan. Adapun Rasulullahberdiri, maka itu dikarenakan ada sesuatu yang menghalangi beliau untuk duduk,seperti penuh sesaknya manusia pada tempat-tempat suci, bukan merupakankebiasaan. Ingat hanya sekali karena darurat!Begitu pula makan sambil berjalan, sama sekali tidak sehat, tidak sopan, tidaketis dan tidak pernah dikenal dalam Islam dan kaum muslimin.Dr. brahim Al-Rawi melihat bahwa manusia pada saat berdiri, ia dalam keadaantegang, organ keseimbangan dalam pusat saraf sedang bekerja keras, supaya mampumempertahankan semua otot pada tubuhnya, sehingga bisa berdiri stabil dandengan sempurna. Ini merupkan kerja yang sangat teliti yang melibatkan semuasusunan syaraf dan otot secara bersamaan, yang menjadikan manusia tidak bisamencapai ketenangan yang merupakan syarat tepenting pada saat makan dan minum.Ketenangan ini bisa dihasilkan pada saat duduk, dimana syaraf berada dalamkeadaan tenang dan tidak tegang, sehingga sistem pencernaan dalam keadaan siapuntuk menerima makanan dan minum dengan cara cepat.Dr. Al-rawi menekankan bahwa makanan dan minuman yang disantap pada saatberdiri, bisa berdampak pada refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi sarafkelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan endotel yangmengelilingi usus.Refleksi ini apabila terjadi secara keras dan tiba-tiba, bisa menyebabkan tidakberfungsinya saraf (Vagal Inhibition) yang parah, untuk menghantarkan detakmematikan bagi jantung, sehingga menyebabkan pingsan atau mati mendadak.Begitu pula makan dan minum berdiri secara terus –menerus terbilangmembahayakan dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka pada lambung. Paradokter melihat bahwa luka pada lambung 95% terjadi pada tempat-tempat yangbiasa bebenturan dengan makanan atau minuman yang masuk.Air yang masuk dengan cara duduk akan disaring oleh sfringer. Sfringer adalahsuatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisalewat) dan menutup. Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada ‘pos-pos’penyaringan yang berada di ginjal. Nah. Jika kita minum berdiri air yang kitaminum tanpa disaring lagi. Langsung menuju kandung kemih. Ketika langsungmenuju kandung kemih, maka terjadi pengendapan disaluran ureter. Karena banyaklimbah-limbah yang menyisa di ureter. Inilah yang bisa menyebabkan penyakitkristal ginjal. Salah satu penyakit ginjal yang berbahaya. Susah kencing itupenyebabnya.Sebagaimana kondisi keseimbangan pada saat berdiri disertai pengerutan ototpada tenggorokan yang menghalangi jalannya makanan ke usus secara mudah, danterkadang menyebabkan rasa sakit yang sangat yang mengganggu fungsi pencernaan,dan seseorang bisa kehilangan rasa nyaman saat makan dan minum.Oleh karena itu marilah kita kembali hidup sehat dan sopan dengan kembali kepada adab dan akhlak Islam, jauh dari sikap meniru-niru gaya orang-orang yangtidak mendapat hidayah Islam.Sumber: Qiblati edisi 04 tahun II. Judul: Larangan Minum sambil berdiri, Hal 16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar